
Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kemitraan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Andi Maulana menyebutkan ada dua proyek Peta Peluang Investasi (PPI) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) senilai Rp39,7 triliun.
“Kedua proyek tersebut di bidang infrastruktur dan sektor pariwisata,” kata Andi, pada Kegiatan North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2025 di Manado, Jumat.
Dia mengatakan proyek PPI di bidang infrastruktur yakni Pelabuhan Internasional Bitung dengan nilai investasi sebesar Rp38,8 triliun.
Kemudian, katanya, di sektor pariwisata yakni pengembangan Kawasan Marina Pantai Surawaya, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulut senilai Rp929,6 miliar.
Ia menjelaskan dua Proyek PPI di Provinsi Sulawesi Utara senilai Rp39,7 triliun, adalah bagian dari 86 proyek Peta Peluang Investasi (PPI) yang siap ditawarkan senilai total Rp255,7 triliun yang mencakup delapan sektor prioritas dan terletak di 34 provinsi.
Dia menjelaskan realisasi investasi PMA dan PMDN kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, sejak 2020 hingga semester I 2025, dengan kontributor utama yakni Kabupaten Minahasa Utara sebesar 63 persen PMA dan Kota Manado sebesar 40 persen PMDN.
Lima besar negara asal PMA di Sulawesi Utara, 2020 – Semester I tahun 2025 yakni Singapura sebesar Rp8,1 triliun, China Rp2,3 triliun, Hong Kong Rp0,7 triliun, Amerika Serikat Rp0,3 triliun dan Malaysia Rp0,3 triliun.
Sektor PMA mencakup pertambangan, industri makanan, listrik gas dan air, industri kertas dan percetakan, transportasi gudang dan telekomunikasi.
Sedangkan sektor PMDN di bidang pertambangan, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, listrik, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, perdagangan dan reparasi.