
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi pertama Kamis (10/4/2025) dengan berada di zona hijau.
IHSG yang sempat dibuka melesat 5,07% di awal perdagangan, kenaikannya sedikit terpangkas pada akhir sesi pertama. IHSG mengalami apresiasi 5,02% ke 6.267,858 pada akhir sesi.
Sebanyak 546 saham naik, 94 turun, dan 147 tidak berubah.
Nilai transaksi pada awal perdagangan hari ini tergolong ramai, yakni lebih dari Rp 9.68 triliun yang melibatkan 14,19 miliar saham dalam 764 ribu kali transaksi.
Secara sektoral, seluruh sektor perdagangan bursa mengalami kenaikan. Sektor teknologi tercatat melesat 5%, energi lompat 3,79% dan keuangan naik 3,02%.
Barito Renewables Energy (BREN) menjadi penggerak utama IHSG dengan kontribusi 30,81 indeks poin. Lalu diikuti oleh tiga perbankan besar RI yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 21,13 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 24,56 indeks poin, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 30,35 indeks poin.
Selain itu, ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga menjadi penopang IHSG sebesar 17,54 indeks poin.
Kinerja cemerlang IHSG hari ini utamanya didorong oleh faktor eksternal terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk menunda tarif selama 90 hari.
Hari ini pasar keuangan Indonesia merespons positif kebijakan Trump untuk menunda tarif yang lebih tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara, sebuah pembalikan mengejutkan dalam perang dagangnya yang telah mengguncang pasar secara drastis.
Dalam sebuah unggahan di platform X sekitar pukul 13:30 waktu setempat, Trump menulis bahwa ia mengambil keputusan tersebut karena lebih dari 75 mitra dagang tidak melakukan pembalasan dan telah menghubungi AS untuk “membahas” beberapa isu yang telah ia angkat sebelumnya.
Namun, penundaan tersebut tidak berlaku untuk China, yang telah melakukan pembalasan-dengan menaikkan tarif hingga 84%. Sebaliknya, Trump justru menaikkan tarif untuk negara tersebut menjadi 125%, berlaku segera.
“Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia, saya dengan ini menaikkan Tarif yang dikenakan kepada China oleh Amerika Serikat menjadi 125%, berlaku segera. Pada suatu titik, semoga dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi dapat dipertahankan ataupun diterima.” tulis Trump.
Namun, perang dagang ini belum sepenuhnya berakhir, dan penundaan tersebut tidak mengembalikan dunia ke situasi sebelum Trump memicu ketidakstabilan global; tarif 10% secara menyeluruh tetap diberlakukan.
Untuk Kanada dan Meksiko, barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Kanada-Meksiko tetap bebas tarif, sementara produk yang tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut akan dikenakan tarif 25%. Produk energi dan pupuk dari Kanada akan dikenakan tarif 10%.
Belum jelas negara mana saja yang termasuk dalam kebijakan penundaan ini; pihak Gedung Putih tidak memberikan keterangan. Sebelumnya pada Rabu, Uni Eropa telah memberikan suara untuk memberlakukan tarif balasan baru, namun tarif tersebut baru akan berlaku minggu depan.
Sementara itu, tarif terpisah untuk mobil, baja, dan aluminium impor akan tetap diberlakukan, kata Menteri Keuangan Scott Bessent kemudian. Sementara tarif yang direncanakan untuk produk seperti kayu dan obat-obatan masih akan diberlakukan.