
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan terhitung sejak Januari hingga Agustus 2025 telah menangani 30.000 orang penderita diabetes militus, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Angka penderita diabetes ini tinggi, karena penerapan pola hidup sehat masyarakat rendah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Andri Nurtito saat menghadiri penyerahan hibah 10.000 pen insulin dari PT Kalbe Farma di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan jumlah penderita diabetes di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2024 sebanyak 28.559 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan 2025 mencapai 30.000 orang penderita tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
“Kita bersyukur PT Kalbe Farma memberikan bantuan hibah 10.000 pen insulin untuk membantu penderita diabetes melitus ini,” katanya.
Ia menjelaskan penyakit diabetes disebabkan dua faktor, pertama faktor keturunan atau genetik dan faktor kedua karena pola hidup yang tidak sehat. Misalnya faktor genetik, orang tua terkena diabetes maka anaknya dapat terjangkit penyakit gula ini.
Sementara itu penyakit diabetes yang disebabkan faktor pola hidup sehat karena pola makan yang tidak sehat tanpa diiringi aktivitas atau olah raga yang baik.
“Pola hidup tidak sehat inilah yang terus kita gencarkan, agar masyarakat tidak terjangkit penyakit berbahaya ini,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat rutin memeriksakan kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, mengurangi makan bergula, merokok dan lainnya.
“Gaya hidup sehat inilah yang harus diterapkan, agar masyarakat selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan dan jiwanya,” katanya.