Cerita ACE Hardware Angkat Kaki dari RI Usai Berbisnis 29 Tahun

Pengunjung melintas di depan toko Ace Hardware yang ditutup di Kawasan Mall di Tangerang, Banten, Selasa, 19/7. Perusahaan ritel lagi-lagi menutup gerainya di tengah pandemi Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Awal bulan ini, PT ACE Hardware Tbk (ACES) mengumumkan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (AHI) lantaran tidak ingin melanjutkan perjanjian lisensi ACE Hardware di Indonesia.

Manajemen memutuskan untuk tidak melanjutkan lisensi perseroan dengan ACE Hardware International Holdings, Ltd yang akan berakhir pada 31 Desember 2024. Padahal, keduanya telah menjalin kerja sama yang baik selama 29 tahun.

Asal tahu saja, merek dagang Aces Hardware berasal dari perusahaan di Illinois Amerika Serikat (AS). Sementara di Indonesia, jaringan toko ini dioperasikan oleh Kawan Lama Group.

Langkah rebranding yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Juni 2024 ini dipercaya sebagai salah satu langkah strategis bisnis. Kedepan, perusahaan menghadirkan ragam inovasi produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi hidup pelanggan di Indonesia.

Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), Gregory S. Widjaja mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan peluncuran identitas merek baru yang mencerminkan komitmen Perusahaan terhadap kualitas dan pelayanan terbaik, yang dijadwalkan akan diperkenalkan kepada seluruh pelanggan pada awal tahun 2025.

“Persiapan matang yang sedang kami upayakan ini mampu mempertahankan posisi Perusahaan sebagai pemimpin pasar, mempertahankan daya saing yang kuat di industri ritel, semakin relevan dengan kebutuhan setiap pelanggan, serta memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap seluruh pemangku kepentingan,” kata Gregory dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa, (3/9/2024).

Dari sisi kinerja keuangan, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 21% menjadi Rp366 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih juga mengalami pertumbuhan sebesar 14% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp4,1 triliun.

Hingga awal semester II tahun 2024 Perusahaan berhasil membuka 10 toko dengan menjangkau enam wilayah baru yakni Banyuwangi, Garut, Banda Aceh, Tanjungpinang, Ternate dan Palopo.

Sejarah Kawan Lama dan Lahirnya ACE Hardware di RI

Warga perkotaan Indonesia sering mendengar merek-merek seperti Ace Hardware, Krisbow, Kaeser, Informa hingga minuman kekinian Chattime. Namun, sedikit orang tahu bahwa semua merek tersebut diciptakan oleh satu perusahaan yang sama dan berasal dari Indonesia, yakni Kawan Lama Group.

Kawan Lama Group yang merupakan operator ACE Hardware di Indonesia merupakan salah satu ‘raja’ di industri retail, makanan, hingga kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Semua kesuksesan perusahaan hari ini tak terlepas dari tangan dingin Wong Jin membangun perusahaan perkakas 69 tahun lalu.

Pada 1955, Wong Jin yang merupakan pedagang alat-alat perkakas dan bahan bangunan membuka toko di Glodok, Jakarta Barat. Toko bernama Kawan Lama ini berukuran sangat kecil, yakni 3×3 m2 atau hanya seukuran kamar tidur.

Meski kecil, toko Kawan Lama cukup moncer. Dia tetap bertahan sekalipun kondisi ekonomi dan politik Indonesia tak stabil. Selama berbisnis, diketahui Wong Jin selalu mengajak anak-anaknya ikut serta. Salah satu anak yang aktif diajak oleh Wong Jin adalah Kuncoro Wibowo alias Wong Jit Khoen.

Mengutip Tatler Asia, selama membantu ayah mengurusi toko dia belajar banyak soal bisnis dan pentingnya penguasaan bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin untuk keperluan bisnis. Situs resmi perusahaan menyebut, pada 1968 Kuncoro berhasil membawa Kawan Lama sebagai pemasok produk dari luar negeri.

Kepiawaian Kuncoro mengurus Kawan Lama membuatnya dipercaya memimpin perusahaan setelah Wong Jin wafat pada 1982. Di tangan Kuncoro, perusahaan kemudian melesat. Dia melakukan banyak modernisasi yang mendorong kerjasama dengan perusahaan-perusahaan luar negeri. Perkembangan ini tentu saja didukung oleh hal mendasar, yakni membaiknya iklim usaha di Indonesia.

Sejak Presiden Soeharto berkuasa, bisnis tiap perusahaan bisa berjalan dengan baik karena stabilitas politik dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi digenjot. Alhasil, semua itu membuat banyak perusahaan bisa bergeliat, salah satunya Kawan Lama.

Dari sini, perusahaan menyebut di era 1980-an, Kawan Lama bertransformasi menjadi PT Kawan Lama Sejahtera dan berani membuka banyak cabang, serta membuat usaha baru di era setelahnya. Mulai dari Kaeser (1991), ACE Hardware (1995), dan sebagainya.

Selain dikendalikan Kuncoro, Kawan Lama juga dioperasikan oleh adiknya, Krisnandi Wibowo. Pada 1998, Kawan Lama membuat merek perkakas baru, yakni Krisbow yang singkatan nama Krisnandi Wibowo.

Sampai sekarang, Kawan Lama masih eksis dan mengendalikan lebih dari 30 merek usaha dan 1.200-an toko. Kuncoro sendiri dicatat Forbes (2024) memiliki harta US$ 1,05 miliar atau Rp16 triliun.

https://mejaslotgacor.com/
https://meja138.com/
https://pafisimalungun.info/

0 comments

  1. chicken road

    Chicken Road: Real Player Feedback
    Chicken Road stands out as a gambling game with arcade vibes, attracting users with its easytograsp gameplay, high RTP (98%), and distinctive cashout system. We’ve gathered real player reviews to determine if it’s worth your time.

    What Players Like
    Numerous players commend Chicken Road for its quick, engaging action and userfriendly design. The ability to cash out at any time adds a strategic twist, while the high RTP makes it feel fairer than traditional slots. The riskfree demo mode has been a favorite among new players, providing a safe way to explore the game. The game earns extra points for its mobile compatibility, running seamlessly on both new and older devices.
    Melissa R., AU: “Unexpectedly enjoyable and balanced! The ability to cash out brings a layer of strategy.”
    Nathan K., UK: “Its arcadeinspired style is a breath of fresh air, and it operates smoothly on my device.”
    Players also enjoy the colorful, nostalgic design, which feels both fun and engaging.

    Drawbacks
    However, Chicken Road isn’t perfect, and there are a few issues worth noting. Certain players think the game is too predictable and doesn’t offer much variety. Players also point out unresponsive support teams and insufficient features. A common complaint is misleading advertising—many expected a pure arcade game, not a gambling app.

    Tom B., US: “Initially enjoyable, but the repetition kicks in after a short while.”
    Sam T., UK: “Promoted as entertainment, yet it turns out to be a gambling product.”

    Strengths and Weaknesses
    Advantages
    Simple, fastpaced gameplay
    An RTP of 98% guarantees a fair experience
    Free demo option for beginners to test the waters
    Seamless operation on smartphones and tablets

    Cons
    The gameplay may come across as monotonous
    Limited variety and features
    Slow or unresponsive customer support
    Deceptive advertising

    Conclusion
    Thanks to its transparency, high RTP, and userfriendliness, Chicken Road makes a mark. It’s a great option for casual players or those new to online gambling. However, its reliance on luck and lack of depth may not appeal to everyone. To maximize enjoyment, stick to authorized, regulated sites.
    Rating: Four out of five stars
    A fair and entertaining choice, but not without room for improvement.
    https://chickenroadhq.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*