Fasilitas Produksi Stem Cell Kimia Farma Kantongi Sertifikat CPOB

Foto: Dok Kimia Farma

Fasilitas produksi pengembangan sel punca yang dikembangkan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bersama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Fasilitas ini merupakan satu dari tiga fasilitas sel punca di Indonesia yang memiliki sertifikat CPOB dan satu-satunya fasilitas yang berdiri di rumah sakit.

Sebelumnya, fasilitas produksi sel punca telah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Kesehatan pada 2020. Plt. Kepala BPOM Rizka Andalucia mengapresiasi Kimia Farma dan RSCM atas terbitnya sertifikat CPOB dari BPOM untuk fasilitas pengolahan sel punca.

“Sertifikasi CPOB bukan hanya fasilitas, tetapi merupakan penjaminan dalam setiap proses pengolahan agar memenuhi produk bermutu dengan khasiat keamanan yang telah dibuktikan secara uji klinis,” ungkap dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/7/2024).

Adapun dengan diperolehnya CPOB, maka RSCM dan Kimia Farma dapat mengolah produk sel punca baik untuk RSCM maupun rumah sakit lainnya.
Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto menyatakan bahwa, sinergi antara RSCM, Kimia Farma dan FKUI akan semakin kuat dengan diperolehnya sertifikat CPOB dari BPOM untuk fasilitas produksi sel punca di RSCM.

“Dengan pelayanan satu pintu dan pendekatan tim multidisiplin yang tersedia, di mana RSCM juga memiliki Stem Cell and Metabolites Clinic (SCMC), akan menjamin layanan yang komprehensif dan integratif oleh dokter-dokter berpengalaman di bidangnya, mulai fase penegakan diagnosis, pengobatan dengan implantasi sel punca, dan turunannya pada berbagai penyakit hingga rehabilitasi setelah implantasi,” kata dia.

Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma Jasmine Karsono mengatakan inovasi penggunaan sel punca dan turunannya dalam pengobatan penyakit saat ini sangat menjanjikan. Beberapa penyakit yang dapat diterapi dengan menggunakan sel punca dan turunannya antara lain osteoarthritis, Herniated Nucleus Pulposus (HNP), pneumonia, stroke, kebotakan, peremajaan kulit, melasma dan lainnya.

“Kimia Farma berkomitmen untuk terus berinovasi menciptakan pengobatan masa depan (advanced therapy medicinal products) yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kolaborasi antara Perseroan dengan RSCM dan peneliti FKUI diharapkan dapat mendukung kemandirian produk biologis dalam negeri,” ujar dia.

Ke depannya, kata dia, Perseroan akan mengembangkan aplikasi terapi sel punca di beberapa rumah sakit yang telah bekerja sama dengan RSCM, Klinik Utama Kimia Farma, dan Klinik Kecantikan Marvee by Kimia Farma. Perseroan juga menargetkan produk sel punca untuk segera memperoleh izin edar dari BPOM.

“Hal ini merupakan komitmen Kimia Farma dan RSCM terhadap mutu, keamanan, dan kualitas produk sesuai standar yang berlaku,” pungkas Jasmine.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*