Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menaiki prototipe sepeda listrik niaga pada Puncak Acara Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Ite Begawe Fest 2024 di Mataram, NTB, Minggu (8/12/2024) (ANTARA/HO-Kemenperin)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan salah satu industri kecil menengah (IKM) binaannya di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil mengembangkan prototipe kendaraan listrik niaga.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan prototipe yang dihasilkan tersebut merupakan hasil komitmen dari pihaknya untuk mendorong inovasi di level IKM.
“Kendaraan berbasis listrik ini merupakan hasil kegiatan pendampingan Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) kepada pelaku IKM alat angkut di NTB yang kami dorong agar mampu memproduksi kendaraan multiguna berbasis listrik,” kata dia di Jakarta, Rabu.
Adapun dirinya melihat prototipe tersebut dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) tahun 2024 di NTB, 6–8 Desember.
Ia menyatakan, kegiatan pendampingan yang juga didukung oleh Pemerintah Provinsi NTB ini dilaksanakan di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB. Kolaborasi juga dilakukan dengan PT Eran Teknikatama sebagai Tenaga Ahli dan pemasok beberapa komponen utama dalam pengembangan prototipe kendaraan listrik multiguna tersebut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menyampaikan, produk yang dikembangkan pada pendampingan ini sebanyak dua unit kendaraan listrik yang berfungsi sebagai kendaraan niaga untuk berjualan.
“Saat ini, penggunaan kendaraan listrik seperti sepeda roda tiga telah banyak implementasinya pada sektor niaga, mulai dari sebagai kendaraan kurir pengiriman, berjualan kopi keliling hingga sebagai moda transportasi berjualan aneka jajanan makanan dan minuman sehingga kendaraan listrik dapat menjadi salah satu pendorong tumbuhnya berbagai sektor bisnis terkait,” kata dia.
Ia menjelaskan unit prototipe yang dibuat adalah kendaraan niaga yang dapat dijual dengan kisaran Rp20 juta – Rp25 juta dan kendaraan Starling Bike untuk penjualan kopi dengan kisaran harga Rp10 juta – Rp15 juta.
Diharapkan para pelaku IKM dapat menjadikan prototipe tersebut sebagai acuan dalam melakukan inovasi pengembangan produk kendaraan listrik selanjutnya.
Adapun kegiatan pendampingan telah berlangsung selama tiga bulan, mulai dari bulan Agustus sampai November 2024 dan merupakan lanjutan dari pendampingan pengembangan sepeda listrik yang dilaksanakan tahun 2022 lalu dengan melibatkan IKM alat angkut binaan yang sama, yaitu R-One Rev dan Le-Bui dari Mataram, Mori Taho Bike dari Dompu, Fi-Bike dari Bima, dan NgebUTS dari Sumbawa.
Prototipe kendaraan listrik multiguna ini dirancang dengan memaksimalkan aspek fungsional yang dilengkapi dengan sistem pemasangan semi-portable, dan didukung dengan teknologi terkini.
Proses pengembangannya meliputi sejumlah tahapan, mulai dari pengadaan sparepart hingga finishing yang seluruhnya dilakukan bersama-sama tenaga ahli dan IKM alat angkut di BRIDA.