Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengisyaratkan kemungkinan dirinya masih terlibat dalam sektor energi di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
Namun, ia menggambarkan situasi tersebut dengan ungkapan masih seperti ‘angin minyak’. Bahlil menyadari bahwa ia hanya memiliki waktu singkat dalam jabatannya saat ini.
“Tapi rasa-rasanya sih angin angin-nya masih seperti angin minyak dan baunya masih bisa kita lihat,” kata Bahlil dalam acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas, Senin (7/10/2024) malam.
Ia menjelaskan bahwa Prabowo dan Gibran memiliki rencana besar di bidang energi, terutama terkait kedaulatan energi. Karena itu, ia mengapresiasi upaya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sudah bekerja keras untuk meningkatkan lifting minyak.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menyoroti beberapa hal penting terkait sektor energi, salah satunya adalah peningkatan lifting minyak. Ia menjelaskan bahwa ada dua metode yang tengah diterapkan, yaitu optimalisasi sumur dengan intervensi teknologi dan peningkatan eksplorasi.
Selain itu, Bahlil juga menyinggung masalah regulasi yang sering dikeluhkan oleh pelaku industri migas. Menurutnya, jumlah peraturan yang ada sebelumnya mencapai 320 izin, dan saat ini telah dipangkas menjadi hampir 200.
“Kita juga mengubah skema gross split menjadi lebih sederhana, dari 29 item menjadi 5 item, untuk memberikan keleluasaan kepada kontraktor,” tambahnya.