Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi pada acara “Jalan Santai dan Kampanye Dare to Speak Up dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan”, di Jakarta, Minggu (8/12/2024). (ANTARA/Anita Permata Dewi)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengatakan pola pengasuhan yang salah menjadi penyebab maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
“Penyebab kekerasan, baik itu terhadap perempuan maupun anak-anak, salah satunya adalah karena pola asuh dalam keluarga yang mungkin dalam tanda petik kurang fokus atau kurang terarah,” kata Arifah Fauzi pada acara “Jalan Santai dan Kampanye Dare to Speak Up dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan” di Jakarta, Minggu.
Kemudian, penyebab lainnya adalah pengaruh media sosial. “Yang kedua adalah faktor dari media sosial,” kata Arifah Fauzi.
Dalam menghadapi isu kekerasan terhadap perempuan dan anak, KemenPPPA berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain hendak menghadirkan Ruang Bersama Merah Putih.
“Ruang Bersama Merah Putih ini yang ada dalam bayangan kami adalah bagaimana anak-anak ini bisa mengurangi penggunaan gadget dengan memfasilitasi beberapa hal, di antaranya penyediaan permainan https://wikimodia.online/