Bank Indonesia (BI) memperkirakan tekanan inflasi pada tiga bulan ke depan, yakni tepatnya Januari 2025, akan menguat. Hal ini terungkap dalam Laporan Survei Penjualan Eceran Oktober 2024 yang dirilis hari ini, Selasa (10/12/2024).
Dalam laporan ini, BI mengungkapkan proyeksi inflasi ini didasari oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2025 yang tercatat sebesar 157,8.
“Angka ini lebih tinggi dari IEH periode sebelumnya sebesar 152,6 seiring dengan curah hujan yang tinggi pada Januari 2025,” tulis BI dalam laporannya, Selasa (10/12/2024).
Inflasi pada awal tahun ini akan dipengaruhi juga oleh faktor musiman, yakni Ramadan dan Lebaran yang akan jatuh pada kuartal I-2025.
Adapun, BI memperkirakan inflasi ini akan perlahan menurun pada 6 bulan kemudian atau tepatnya pada April 2024. Pada 2025, BI menargetkan inflasi terkendali dalam rentang 1,5%-3,5%.
Lebih lanjut, sejalan dengan proyeksi peningkatan inflasi, BI memperkirakan penjualan eceran akan menurun pada Januari dan April 2025. Hal ini digambarkan oleh Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) yang lebih rendah sebesar masing-masing 144,7 dan 146,5.
“Penurunan IEP Januari 2025 disebabkan oleh normalisasi permintaan masyarakat pasca-Nataru, sementara penurunan April 2025 disebabkan oleh normalisasi pasca-Idul Fitri,” ungkap BI.