
Setidaknya 48 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita, tewas pada hari Sabtu ketika sebuah lokasi penambangan emas yang dioperasikan secara ilegal runtuh di Mali barat. Kecelakaan ini terjadi Sabtu kemarin (15/2/2025).
Dikutip dari Newz.Az dan Xinhua, tragedi itu terjadi di Bilalkoto, sebuah desa di komune Dabia, yang terletak di distrik Kenieba di wilayah Kayes.
Seorang pejabat setempat, yang berbicara kepada Xinhua secara anonim, mengatakan bahwa sebuah mesin Caterpillar diduga jatuh ke sebuah tambang artisanal tempat sekelompok wanita bekerja mencari emas.
Pejabat tersebut dan saksi lainnya mengonfirmasi bahwa 48 wanita tewas di tempat, sementara sekitar 10 orang yang terluka parah dibawa ke rumah sakit setempat untuk dirawat.
“Beberapa sumber melaporkan sekitar 50 kematian. Namun, untuk saat ini, sulit untuk mengonfirmasi jumlah korban yang pasti, bahkan untuk sementara, karena jumlahnya dapat bertambah setiap saat karena parahnya beberapa cedera,” kata pejabat tersebut kepada Xinhua.
Pencarian korban masih berlangsung, menurut kepala organisasi lingkungan, seperti dikutip dari AFP.
Kecelakaan hari Sabtu lalu ini terjadi di lokasi terbengkalai yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan China, menurut sumber AFP.
Operasi penyelamatan masih berlangsung. Sebelumnya, pada tanggal 29 Januari, tambang emas di lokasi penambangan di daerah Danga, distrik Kangaba, wilayah Koulikoro, juga runtuh dan menewaskan sekitar 10 orang.