PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berhasil membukukan premi bruto secara konsolidasian sebesar Rp 6,8 triliun hingga September 2024. Jumlah tersebut tumbuh 26%, jika dibandingkan dengan perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi utama dalam pencapaian ini masih didominasi oleh produksi dari Class of Business (CoB) Fire & Property, Engineering, dan Marine Hull.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat mengatakan, dalam mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan asuransi umum nomor 1 di Indonesia, pihaknya berfokus kepada 5 pilar strategi yaitu Growth of Business, Corporate Action by Reinvestment, Asset Transformation, People Transformation dan Process Transformation & Risk Management.
Lewat lima pilar tersebut, tidak heran jika perusahaan bisa konsisten dalam mendorong kinerja secara berkelanjutan.
“Sejalan dengan strategi tersebut, dalam pengembangan bisnis, Tugu Insurance terus berupaya menyediakan layanan asuransi dan penetrasi pasar ke segmen yang lebih luas, serta melakukan inovasi produk dan jalur distribusi yang lebih efektif. Perusahaan juga terus membangun dan mengembangkan bisnis non-captive, serta melakukan ekspansi pada bisnis reasuransi” jelas Tatang dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2024).
Seperti diketahui, dari sisi kinerja keuangan, di tahun 2024 ini Tugu Insurance telah melakukan upaya pengembangan bisnis di segmen non-captive khususnya untuk bisnis BUMN dengan mencatatkan premi bruto sebesar Rp 1,3 triliun atau meningkat sebesar 107% secara year-on-year. Sedangkan untuk premi bruto non-captive bisnis lainnya tercatat sebesar Rp 4,1 triliun atau meningkat sebesar 15% secara year-on-year.
Untuk captive bisnis PertaminaGroup, premi bruto tercatat sebesar Rp 1,4 triliun atau meningkat 15% secara year-on-year pada September 2024.
Di sisi lain, pendapatan premi neto juga mengalami peningkatan sebesar 20% dari Rp 2,3 triliun di September 2023 menjadi Rp 2,8 triliun di September 2024. Sehingga total pendapatan tercatat sebesar Rp 1,6 triliun di September 2024, atau meningkat 23% secara year-on-year.
Peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan underwriting result dari Rp 520 miliar di September 2023, menjadi Rp 725 miliar di September 2024, dan peningkatan pada pendapatan operasional lainnya dari Rp 347 miliar menjadi Rp 420 miliar di September 2024.
Adapun laba tahun berjalan turun 48% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, dikarenakan adanya pencatatan pendapatan lain-lain dari hasil penyelesaian kasus litigasi dengan Citibank di tahun 2023 lalu sebesar Rp 1,1 triliun (atau Rp 867,8 miliar setelah pajak dan beban lainnya).
Tanpa memperhitungkan one-off gain dari kasus Citibank, core profit Tugu Insurance dari operasional tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 120% year on year dari Rp 269 miliar menjadi Rp 592 miliar di September 2024.